Pembelajaran tentang arti pertemanan

Postingan ini saya ambil dari note facebook kawan saya, Muhammad Ady Nugraha...
karena menarik & menggugah, segera saya copas dengan harapan : "semakin banyak yang baca,, semakin banyak yang menghargai arti hadirnya seorang teman,, kawan,, sahabat,, whateverlah... :p


Teman adalah perhiasan yang langka.
Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkanmu dikala senang dan sedih.
Mereka dapat menunjang dan membuka hatimu.



Suatu saat, ada anak lelaki dengan watak yang buruk, sehingga banyak temannya yang menjauhinya. Ayahnya yang sadar akan hal tersebut ingin memberikan pelajaran kepada anaknya. Lalu sang ayah memberikan sekantung penuh paku kepadanya, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan teman-temannya.

Hari pertama dia memaku sebanyak 37 batang di pagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari. Dia mendapati bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.

Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya. Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil manahan diri/bersabar.

Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar. Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata :

“Anakku, kau sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada dipagar. Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Berfikirlah, apakah saat ini teman-teman yang pernah berselisih paham denganmu telah dengan ikhlas memaafkanmu tulus dan sepenuh hati? ”

Anak itu merenung dan membayangkan apa yang telah dikatakan oleh ayahnya. Sejak saat itu, ia selalu berusaha untuk menjadi teman yang baik sehingga teman-teman yang pernah ia sakiti, memaafkannya.